ANTARA DADA DAN PAHA AYAM, MANA YANG LEBIH BANYAK GIJINYA?
Kompas.com
- 25/07/2019,
S
|
etiap kali pergi ke restoran atau tempat makan dan memesan menu masakan
ayam, Anda pasti akan ditanya, "mau dada atau paha ayam?". Ada
beberapa orang yang tidak mempermasalahkan dapat bagian apa, namun ada juga
yang memilih bagian-bagian tertentu.
Memangnya dari kedua itu, manakah yang
lebih sehat? Perbandingan nilai gizi antara paha dan dada ayam Paha ayam memang
lebih murah dan lebih mudah untuk diolah ketimbang dada. Di sisi lain, dada
ayam lebih ekonomis karena Anda bisa mendapatkan lebih banyak daging dan
sedikit kulit. Bagaimana dari sisi kesehatannya? Mari kita kupas satu per satu.
1. Protein Baik dada maupun paha ayam,
keduanya merupakan sumber protein hewani yang baik. Satu potong paha ayam
panggang dengan berat sekitar 85 gram mengandung protein sebesar 21 gram.
Sedangkan dada ayam mengandung jumlah protein yang lebih tinggi, yaitu sekitar
25 gram. Artinya, dada ayam mengandung protein yang lebih banyak daripada paha
ayam. Asupan protein yang disarankan setiap harinya adalah sekitar 46 gram
untuk wanita dan 56 gram untuk pria. Protein ini penting untuk meningkatkan
kekebalan tubuh, pertumbuhan sel, dan pembentukan massa otot. Baca juga: Di
Masa Depan, Tulang Ayam Bisa Jadi Petunjuk Peradaban Kita
2. Lemak Perbedaan kandungan gizi pada dada
ayam dan paha ayam lebih jelas terlihat pada kandungan lemaknya. Ternyata, dada
ayam lebih rendah lemak daripada paha ayam. Setiap 85 gram dada ayam panggang
mengandung 7 gram lemak total dan 2 gram lemak jenuh. Jumlah ini merupakan 10
persen dan 9 persen dari asupan harian yang disarankan. Sementara itu, paha
ayam dengan porsi yang sama mengandung 13 gram lemak total dan 3,5 gram lemak
jenuh. Jumlah ini setara dengan 20 persen asupan harian lemak total dan 18
persen lemak jenuh yang disarankan. Maka untuk menurunkan kandungan lemaknya,
Anda bisa menyingkirkan bagian kulit pada dada dan paha ayam sebelum
dikonsumsi.
3. Kalori Perbedaan jumlah kalori dalam dada
ayam dan paha ayam juga terlihat cukup timpang. Setiap 85 gram dada ayam mentah
mengandung 170 kalori, sementara paha ayam mengandung 210 kalori. Hal ini
menunjukkan bahwa paha ayam mengandung jumlah kalori yang lebih tinggi daripada
dada ayam.
4. Kolesterol Kandungan kolesterol pada
dada maupun paha ayam tergolong sedang. Setiap 85 gram dada ayam mengandung 70
miligram kolesterol atau 24 persen asupan harian yang disarankan. Sementara
untuk paha ayam dengan porsi yang sama mengandung 80 miligram kolesterol, atau
26 persen asupan harian yang disarankan. Mengonsumsi makanan tinggi kolesterol
dan lemak jenuh dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan plak di
pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan penyakit jantung.
Maka, American Heart Association
merekomendasikan untuk membatasi asupan kolesterol harian sebanyak 200 miligram
untuk orang dengan penyakit jantung koroner.
5. Natrium Bagian dada dan paha ayam
mengandung jumlah natrium yang tidak jauh berbeda. Pada 85 gram paha ayam
mengandung 70 miligram natrium, sementara dada ayam mengandung 60 miligram
natrium. Natrium merupakan mineral elektrolit yang ditemukan secara alami pada
makanan. Nilai harian yang disarankan untuk natrium adalah 2.300 miligram untuk
orang dewasa sehat dan 1.500 miligram untuk orang dengan tekanan darah tinggi.
Natrium memang diperlukan untuk menjaga keseimbangan
cairan dan kerja otot dalam tubuh. Namun ati-hati, bila terlalu berlebihan
dapat menyebabkan retensi air sehingga meningkatkan tekanan darah.
Sehat
tidaknya daging ayam tergantung pada cara mengolahnya Tentu angka perkiraan ini
hanya dilihat dari daging mentahnya saja. Teknik masak dan penambahan bumbu
tertentu dapat sedikit banyak mengubah nilai gizi masakan tersebut, terlepas
dari bagian ayam mana yang Anda pilih.
Daging ayam bagian dada dan paha sama-sama
tidak mengandung karbohidrat. Namun ketika Anda menambahkan saus barbeque,
madu, atau tepung pada daging ayam, maka kandungan karbohidratnya tentu akan
bertambah. Bila tidak ingin mengonsumsi karbohidrat berlebih, baiknya Anda
mengonsumsi dagingnya saja tanpa memberikan tambahan saus maupun lapisan tepung
pada daging. Anda juga bisa menyingkirkan bagian kulit ayam agar olahan ayam
semakin minim lemak dan kalori. Menggoreng dan "mengungkep" pun
digadang sebagai teknik masak yang dapat mendongkrak nilai kalori makanan. Itu
sebabnya, memanggang, kukus, atau merebus. dianggap menjadi pilihan yang lebih
sehat untuk mengurangi jumlah kalori dan lemak. Baca juga: Mengapa Warna Telur
Ayam Bisa Berbeda? Cara mengolah dan menyimpan ayam yang benar Apapun bagian
ayam yang Anda pilih, pastikan untuk membersihkannya dulu dengan benar sebelum
diolah. Daging ayam mentah sebaiknya tidak dicuci sebelum dimasak. Sebab, hal
ini bisa meningkatkan risiko perpindahan bakteri dari daging ayam mentah.
Pastikan juga untuk mencuci tangan dengan sabun dan air hangat minimal 20 detik
sebelum dan sesudah mengolah daging ayam mentah. Setelah itu, masak daging ayam
pada suhu minimal 75 derajat Celcius untuk membunuh semua kuman-kuman yang ada
pada daging ayam. Bila Anda hendak menyimpan daging ayam, simpan di dalam freezer.
Cara ini bertujuan untuk mengurangi risiko penyebaran bakteri pada makanan.
Jika ingin mulai diolah, cairkan ayam terlebih dahulu dengan meletakkannya di
rak bawah kulkas. Gunakan peralatan, wadah, dan talenan terpisah untuk setiap
bahan mentah yang dimasak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar